:::: MENU ::::

Monday, March 25, 2013

Dalam beberapa postingan sebelumnya, saya pernah membahas mengenai cara merawat dan cara beternak burung kenari, ya, burung kenari adalah salah satu burung yang sangat populer di kalangan penikmat burung. Namun, selain burung kenari, burung parkit juga bisa menjadi alternatif yang dapat dijadikan sebagai peliharaan, selain itu burung parkit juga mempunyai warna yang cukup indah untuk dinikmati dan relatif mudah untuk diternakkan sehingga bisa menjadi salah satu penghasilan sampingan bagi anda :D.

Beternak burung parkit bisa menjadi salah satu lahan usaha selain tentunya sebagai sarana menyalurkan hobi. Namun, kebanyakan diantara para pemula yang mencoba beternak burung parkit adalah kesulitan dalam proses perjodohan atau perkawinan. Selain itu, salah satu hal yang cukup sulit adalah mengenai pemilihan indukan. Nah, untuk lebih mengenal dan mempelajari lebih jauh mengenai proses beternak burung parkit, saya akan mengutip sebuah tips dan trik dari blognya om kicau.

Tahap pertama dalam proses beternak burung parkit adalah pemilihan indukan. Calon induk yang mau dipasangkan sebaiknya sudah berusia di atas 5 bulan. Lalu bagaimana cara mengenalinya? Pada burung jantan bisa dilihat di bagian pangkal waruh dimana kedua lubang hidung (nostril) berada, yang terlihat berwarna biru tua mengkilat, sedangkan pada burung betina warnanya keputihan. Berikut ini ciri-ciri fisik yang mendakan burung parkit sudah siap untuk diternakkan.

ciri-ciri burung parkit dewasa


Langkah selanjutnya adalah pemilihan kandang, tidak penting jenis kandang yang digunakan, tetapi yang terpenting adalah suhu di dalam kandang harus selalu dalam keadaan hangat. Bila anda menyimpan kandang di luar ruangan, anda bisa memasang lampu ultra violet untuk membuatnya tetap hangat.

Ukuran kandang tergantung dari jenis kandang yang digunakan, serta jumlah burung yang ada di dalamnya. Sebagai contoh, jika menggunakan kandang soliter, Anda bisa menggunakan kandang dengan ukuran 40 x 30 cm2 – tinggi 40 cm, untuk setiap pasangan. Ada yang membangun kandang koloni dengan ukuran 60 x 50 cm2  – tinggi 60 cm, untuk 4 pasangan.

kandang burung parkit


Setelah membahas soal kandang, selanjutnya adalah mengenai asupan makanan. Makanan burung parkit adalah dari biji-bijian, dalam hal ini milet putih dan jagung muda. Selain dari jenis tersebut, makanan burung parkit lainnya bisa juga dari sayur-sayuran seperti kangkung dan tauge. Juga sediakan tumbukan batu-bata merah atau pasir yang telah dihaluskan, gunanya untuk membantu melancarkan pencernaannya.

Untuk meningkatkan kesuburan telur, daya tetas, dan kualitas piyikan yang menetas, kedua indukan (baik jantan maupun betina) perlu mendapat asupan bergizi, terutama yang nutrisi yang berkaitan dengan aspek reproduksi (protein, vitamin E dan vitamin K). Untuk memastikan kecukupan nutrisi esensial tersebut, anda bisa menggunakan BirdMature, suplemen khusus untuk burung penangkaran, yang bisa dikonsumsi induk jantan maupun betina.

Kandang udah, pakan udah, sekarang saatnya mempersiapkan glodok, kok glodok??? hehe, maksudnya bukan glodok yang ada di Jakarta tempat belanja murah itu lho hehe, tapi maksud glodok disini adalah tempat untuk bertelurnya si burung parkit tersebut. Mengenai ukuran glodoknya, tergantung kebutuhan, tinggal disesuaikan aja.

glodok


Jika semua kebutuhan sudah disiapkan, dan induk sudah dimasukkan ke kandang penangkaran, tugas kita selanjutnya adalah menunggu mereka bertelur, namun tetap memantau perkembangan dan mengganti air minum dan pakan segar setiap harinya.

Jika sudah bertelur, biasanya induk jantan dan betina akan bergantian mengerami terlurnya, dan setelah 15 hari telur akan menetas. Pada masa-masa itulah burung jantan akan memberi makanan kepada bininya, lalu burung betina memberikan makanan dalam bentuk lolohan kepada anak-anaknya hingga berumur 3 minggu.

Setelah itu, burung jantanlah yang bertugas memberi makan anak-anaknya hingga bulu-bulunya makin rapi, atau ketika anakan sudah berumur 5-6 minggu. Apabila anakan parkit sudah mulai keluar dari sarang dan bisa mencari makan sendiri, maka mereka bisa dipisahkan dari induknya untuk dimasukan dalam kandang terpisah. Atau, bisa juga dijual ke pelanggan Anda.

Sumber : omkicau.com
Categories: